Pengambilalihan TIM Tak Berorientasi Komersil
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan mengambil alih pengelolaan dan pengembangan Taman Ismail Marzuki (TIM). Namun, pengambilalihan tersebut tak akan mengubah peran sebagai pusat seni di Jakarta.
Kita akan bikin master plane TIM seperti apa. Tapi itu untuk pusat seniman budayawan dan bukan pusat komersial
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pengambilalihan pengelolaan TIM dari BPPJK ke UPT akan diikuti oleh pengembangan. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah menyusun master plane pengembangan kawasan TIM.
"Kita akan bikin master plane TIM seperti apa. Tapi itu untuk pusat seniman budayawan dan bukan pusat komersial," ujar Djarot, Selasa (1/12).
Seniman Jakarta Ingin TIM Dibangun Galeri LukisNantinya, kata Djarot, master plane yang disiapkan akan mengakomodir kebutuhan dan keinginan budayawan serta seniman. Di antaranya, pembangunan galeri sebagai outlet hasil karya seni.
Akan tetapi, lanjut Djarot, karya yang ditampilkan harus karya-karya terbaik. Namun, karya seniman tersebut akan diseleksi dewan kurator sebelum masuk ke TIM.
"Di Ancol ada pasar seni tapi nanti yang lebih hebat ada di TIM. Makanya harus ada dewan kurator yang benar-benar menyeleksi karya seniman yang bisa masuk, kalau urusan promosi nanti kami," tandasnya.